Gaya Hidup

HomeBlogGaya Hidup

Surat Gembala, 23 Oktober 2016

Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang percaya bukan berasal dari dunia ini, seperti Dia juga bukan berasal dari dunia ini. Dunia ini akan dihancurkan sesuai dengan apa yang dikatakan Petrus dalam suratnya bahwa langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Sesuai dengan janji-Nya, Tuhan akan mengangkat orang percaya. Orang percaya akan diungsikan Tuhan, dibawa ke tempat di mana tidak ada kejahatan. Firman Tuhan menyatakan bahwa orang percaya yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Orang percaya akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Orang percaya adalah orang-orang yang akan dibawa keluar dari dunia ini ke kota yang memiliki dasar yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Itulah kota yang dirindukan oleh Abraham. Kerinduannya terhadap kota itu mendorong Abraham meninggalkan Ur-Kasdim dan tidak pernah berniat kembali ke negerinya, walaupun ia akhirnya juga mati dan tidak menemukan negeri itu. Ia hanya melihat dari jauh dan melambai-lambaikan tangannya. Hal ini menunjukkan kerinduannya yang sangat kuat untuk sampai ke negeri itu. Ini suatu hal yang mengagumkan, yaitu walaupun Abraham hidup di zaman Perjanjian Lama, tetapi ia sudah menghayati betapa tidak bernilainya hidup di bumi ini kalau hanya menikmati kesenangannya. Itulah sebabnya ia merindukan tempat lain. Abraham tidak menghargai dunia ini lebih dari Tuhan. Ia rela meninggalkan negerinya dan tidak menikmati kehidupan seperti orang lain. Ia juga berani mempersembahkan anaknya, Ishak, tanpa ragu-ragu demi Tuhan yang dihormati dan dihargainya lebih dari segala hal. Jiwa kemusafiran Abraham inilah yang menunjukkan imannya kepada Allah. Sejatinya kehidupan iman Abraham seperti ini yang harus juga orang percaya teladani sepenuhnya. Harus diingat bahwa orang-orang yang dinyatakan beriman sebagai anak-anak Abraham mestinya memiliki kehidupan seperti Abraham.

 

Oleh sebab itu, kalau mau menjadi seorang yang berasal dari atas, harus meninggalkan percintaannya dengan dunia ini. Percintaan dunia artinya hasrat menikmati hidup di bumi sama seperti orang-orang pada umumnya. Harus diingat bahwa orang percaya tidak berkewajiban memiliki segala sarana yang ada di dunia ini. Sesungguhnya yang penting adalah melayani Tuhan dengan segala sesuatu yang Tuhan percayakan kepada orang percaya atorvastatin online. Jadi kalau orang percaya studi, berkarir, bekerja, berumah tangga dan melakukan segala kegiatan, semua itu diperuntukkan bagi kepentingan persiapan memasuki Kerajaan Surga, bukan untuk membangun surga di bumi ini. Kita mengerjakan segala sesuatu untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Dengan demikian kita menaruh harapan sukacita kebahagiaan kita hanya pada penyataan Tuhan Yesus nanti. Sikap hati ini akan membangun jiwa musafir yang sangat kuat, seperti yang dimiliki oleh Abarham.

Abraham adalah teladan iman orang percaya. Seperti Abraham meninggalkan Ur-Kasdim mencari “kota Tuhan”, demikian pula orang percaya hidup di dunia ini juga hanya mau mencari kota Tuhan. Untuk itu fokus orang percaya haruslah mengusahakan diri mengumpulkan harta di surga, yaitu dengan usaha memiliki gaya hidup sebagai anak-anak Allah. Orang percaya mengarahkan diri kepada perkara-perkara yang di atas. Dengan demikian orang percaya haruslah dapat bersunguh-sungguh menunjukkan kehidupannya sebagai musafir di bumi ini. Oleh hal ini orang-orang percaya dapat menjadi terang dunia dan orang-orang dapat melihat kota yang terletak di atas bukit. Kota yang terletak di atas bukit adalah Yerusalem baru. Orang-orang Kristen yang tidak mau mengerti dan tidak mau mengenakan kebenaran ini akan makin terbelenggu oleh percintaan dunia dan tidak pernah bisa dilepaskan. Bagian mereka adalah api kekal, disamakan dengan orang-orang fasik, sebab persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Sejatinya banyak orang Kristen berkeadaan seperti ini. Kalau saudara berkeadaan seperti ini, harus segera mengambil keputusan berdamai dengan Tuhan.

“FOKUS ORANG PERCAYA HARUSLAH MENGUSAHAKAN DIRI MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA, YAITU MEMILIKI GAYA HIDUP SEBAGAI ANAK-ANAK ALLAH.”

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *