Satu pertanyaan yang perlu di kemukakan adalah: ”Apa ruginya ikut Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh?” Jawabnya tentu tidak ada ruginya. Jawaban sederhana seperti ini sebenarnya berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada, karena terbukti banyak orang tidak sungguh-sungguh mengikut Tuhan Yesus. Mengapa demikian? Karena mengikut Tuhan Yesus dianggap sesuatu yang ruwet, kompleks, melelahkan dan tidak menarik. Sebagian orang berpikir, bahwa mengikut Tuhan masih bisa ditunda. Karena pengaruh filsafat modern, sebagian orang beranggapan mengikut Tuhan tidak perlu dan tidak berguna, karena mereka melihat banyak orang tanpa Tuhan, hidupnya aman-aman saja. Pikiran seperti ini adalah bodoh, sesat dan berujung pada keterpisahan dengan Tuhan di kekekalan kelak.
Beruntunglah orang yang mau mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh, karena dia tidak akan pernah menyesal di kekekalan kelak. Haus dan lapar akan Tuhan adalah kuncinya, sebagaimana manusia haus dan lapar merupakan proses metabolisme tubuh yang normal untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Hidup manusia adalah kekal, oleh karena itu kehausan akan Tuhan merupakan keadaan normal demi kehidupan di kekekalan (Mat. 5:6). Ciri orang yang haus akan Tuhan pastilah kasihnya akan Tuhan bertumbuh, dan orang yang mengasihi Tuhan pasti akan menerima berkat dari Allah(1Kor.2:9).
Berbicara berkat tentunya harus lengkap dalam memahaminya. Dalam Mazmur 23:1-6, paling tidak ada enam jenis berkat yang dimaksudkan antara lain yang pertama Berkat jasmani, jika kita dapat dipercayai Tuhan (kerja keras, jujur) maka Ia akan menyediakan segala keperluan kita( Flp. 4:19). Kedua Berkat Damai sejahtera, Tuhan tau bahwa jiwa kita pun butuh penyegaran(Mzm. 23:3, Yoh. 14 :27). Berkat ketiga Pembentukan karakter, Ia akan menuntun ke jalan yang benar sampai sempurna seperti Bapa (Mzm.23:3, Mat. 5:48). Keempat Berkat Penyertaan Tuhan, di dalam lembah kekelaman sekalipun, Tuhan sanggup menyertai kita( Maz.23:4). Berkat kelima Hidangan di depan lawan, ada kata minyak dan piala di sini bicara Firman Tuhan dan Roh Kudus sebagai pedang dan kuasa untuk menjadi saksi Tuhan (Ef. 6:17, Kis. 1:8). Dan yang keenam Berkat Tinggal di rumah Bapa di Surga, inilah puncak dari semua berkat yang Tuhan sediakan, diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa (Mzm. 23:6). Pembaharuan karakter oleh Firman dan Roh Kudus menjadikan kita berkat bagi sesama sehingga kita layak di sebut pelayan Tuhan, dan layak menerima berkat utama yaitu, tinggal bersama Bapa di Surga. – Solagracia –
Berita Terbaru