Surat Gembala, 19 Februari 2017
Saudaraku, pernahkah kamu berpikir bahwa seperti hubungan dekatmu dengan orang tua di bumi ini, kamu juga bisa membangun hubungan dengan Bapa kita di surga dengan keintiman yang lebih mendalam? Ini berarti kedekatan dan keintiman seperti yang kamu miliki dengan orang tua di bumi, bisa secara konkret terbangun dalam hubunganmu dengan Bapa. Bapa menginginkan hal tersebut, karena memang kamu adalah anak-anak-Nya. Sesungguhnya, ini adalah hal yang lebih luar biasa dari segala hal.
Sesungguhnya, Bapa yang kamu sebut-sebut dalam doa dan nyanyian-nyanyianmu adalah Pribadi yang hidup dan mestinya sangat nyata, sehingga kamu dapat merasakan dan mengalaminya secara berlimpah. Tetapi sayang, banyak orang Kristen menyebut nama Bapa hanya sebuah fantasi dalam pikiran mereka. Bahkan mereka bisa berbicara banyak mengenai Bapa dan mendiskusikan-Nya, tetapi Bapa hanya menjadi wacana di nalar mereka semata-mata. Sejatinya, mereka tidak mengalami Bapa sama sekali. Teori dari kajian-kajian teologi mereka mengenai Bapa sekadar wacana yang tidak pernah dialami dalam kehidupan konkret.
Untuk itu, kalau kamu mau mengalami Bapa, kamu harus terus mencari hadirat Bapa setiap hari. Harus ada waktu khusus yang kamu sediakan untuk bertemu dengan Bapa. Dari pengalamanmu ada di hadirat Bapa setiap hari kamu dapat menemukan kedekatan yang semestinya dengan Bapa. Ini membutuhkan ketekunan dan waktu yang panjang, yakni sepanjang umur hidupmu. Aku ingatkan, bahwa belajar duduk diam di kaki Bapa bukan sesuatu yang mudah. Tetapi kamu harus membiasakannya sampai hal itu menjadi kebutuhanmu, bukan kewajiban yang berat untuk dilakukan. Dalam ketekunan ada di hadirat Bapa, kamu akan menemukan Dia.
Mungkin kamu pernah mendengar atau bahkan sering mendengar mengenai menemukan hati Bapa yang dibicarakan oleh orang-orang yang mengaku orang percaya. Kamu tahu apa artinya menemukan hati Bapa? Menemukan hati Bapa adalah hubungan yang sebagaimana mestinya yang diinginkan Bapa dialami oleh orang percaya. Hubungan yang diinginkan Bapa bisa terjadi dalam hidupmu, yaitu kalau kamu tidak merasa memiliki sesuatu yang dapat membahagiakan hidupmu kecuali kehadiran Bapa dalam hidupmu. Tidak ada lagi yang kamu mau capai dan miliki kecuali mengerti kehendak Bapa dan melakukan kehendak Bapa. Hal ini satu-satunya yang bisa menyenangkan hati Bapa.
Banyak orang Kristen merasa memiliki hubungan yang berkualitas baik dengan Bapa, padahal hubungan mereka belum berkualitas sama sekali. Hubungan mereka sama seperti hubungan anak balita dengan ibunya. Mestinya kamu bertumbuh sampai kamu mengerti kehendak Bapa, sehingga yang kamu persoalkan dalam berurusan dengan Bapa bukan lagi kebutuhan-kebutuhan dan berbagai masalahmu pribadi, tetapi bagaimana menemukan kehendak Bapa untuk dilakukan.
Orang yang menemukan hati Bapa, tidak lagi merasa bahwa dunia ini rumahnya. Orang percaya seperti ini memiliki kerinduan yang sangat kuat pulang ke Rumah Bapa. Selain merindukan kehadiran Bapa di Rumah-Nya, juga bisa bertemu muka dengan muka dengan-Ku. Faktanya, banyak orang Kristen yang tidak mampu menghayati bahwa dunia ini bukan rumah mereka. Hal itu terjadi karena mereka telah dibelenggu oleh percintaan dunia ini. Orang yang terbelenggu oleh dunia berarti dalam cengkeraman keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Tentu saja kasih Bapa tidak ada pada orang tersebut.
Kalau kamu sungguh-sungguh menginginkan sebuah hubungan yang sepatutnya dengan Bapa, selain tidak ada lagi yang dapat membahagiakan dirimu selain Bapa, kamu juga harus menjaga kesucian hidupmu, dari apa yang kamu pikirkan, ucapkan dan lakukan. Aku tuntun kamu untuk bisa menemukan Bapa.
Aku yang mengasihimu,
Saudara dan Sahabatmu yang sejati
Berita Terbaru