Jadilah Orang Kepercayaan Tuhan

HomeBlogJadilah Orang Kepercayaan Tuhan

Surat Gembala, 6 September 2015

Hanya orang yang sudah dewasa yang bisa diberi kepercayaan. Orangtua yang bijaksana pasti menghendaki anaknya dewasa dengan harapan kelak bisa diajak untuk memikirkan beban keluarga. Demi hal tersebut, orangtua berupaya keras mendorong anaknya untuk terus belajar dengan tekun sampai benar-benar si anak bisa ‘dilepas.’

Adalah hal yang sangat wajar jika orang Kristen memercayai Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Pertanyaannya adalah apa yang diimani dari diri Tuhan? Akhir tujuan dari percaya kita kepada Tuhan adalah supaya kita bisa dipercaya Tuhan. Apa maksudnya? Ketika alam menciptakan alam semesta, Dia memberi mandat atau wewenang kepada Adam untuk mengelola bumi dan isinya. Seperti yang telah kita pahami, Adam belum bisa dipercaya oleh Tuhan karena dalam proses pendewasaannya, ia telah memilih melawan Tuhan.

Dalam Mat. 5: 48, Tuhan Yesus berkata, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang ada di surga adalah sempurna.” Kalimat tersebut merupakan mandat yang harus kita emban. Mengapa demikian? Langit baru dan bumi yang baru membutuhkan orang-orang yang demikian, karena di sana segala hukum Tuhan dilaksanakan secara sempurna pula.

Kesempatan singkat hidup kita hari ini adalah tempat kita melatih diri menjadi pribadi yang dewasa dalam segala hal sehingga kita bisa dipercayai oleh Tuhan. Adalah anugerah jika dipercayai Tuhan, artinya diperkenankan mengambil dan terlibat dalam pekerjaan-Nya, yaitu menyelamatkan banyak jiwa. Ada banyak bagian yang dapat kita ambil dalam proyek Tuhan. Profesi yang sedang kita geluti, harta kekayaan, kesehatan, kecerdasan yang Tuhan berikan dan masih banyak lagi. Harus kita pahami bahwa kelebihan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita merupakan anugerah sekaligus tanggung jawab. Orang Kristen harus diajar supaya dewasa supaya dapat dipercaya oleh Tuhan. Kedewasaan seseorang tidak pernah datang otomatis dan instan, semua harus melalui proses panjang dan berkesinambungan. Ikuti saja prosesnya!

Selama ini hubungan antara orang percaya dengan Tuhan hanya sebatas memercayai kuasa dan mukjizat-Nya, kasih dan kuasa-Nya, bukan kepada bagaimana mengenal perasaan Tuhan secara nyata. Mengapa jika berhubungan dengan kuasa dan mukjizat Tuhan, ingin segera terlihat nyata, tetapi ketika berbicara tentang karakter dan perasaan Tuhan tidak mau mewujudnyatakan dalam perilaku sehari-hari? Disinilah seharusnya kita memaksa diri sebagai bentuk kerinduan seorang hamba yang rindu dipekerjakan oleh Tuan-nya. Semua orang yang telah diselamatkan harus melayani Tuhan. Diberi banyak dituntut banyak, diberi sedikit dituntut sedikit (Luk. 12: 18). Jangan meminta banyak jika tidak bisa dipercaya! Tuhan adalah tegas dan tidak dapat dipermainkan, ada banyak cara yang Ia lakukan untuk menegur orang yang dikasihi-Nya, mulai dari cara yang lembut sampai dengan cara yang keras. Ada dua hal yang Ia lakukan untuk menegur. Pertama, Tuhan bisa mengambil apa yang dipercayakan kepada seseorang. Kedua, Tuhan akan berdiam diri dan membiarkan orang Kristen tenggelam dalam kenikmatan hidup sampai pada hari kematiannya dan menghadap takhta pengadilan-Nya (Pkb. 5: 18-19, Rm. 14: 12, 2 Kor.5: 9-10). Dipercayai Tuhan adalah anugerah yang tidak bisa dihargai dan diganti oleh apapun, ambil kesempatan itu! Amin.

“JANGAN MEMINTA BANYAK JIKA TIDAK BISA DIPERCAYAI! TUHAN ADALAH TEGAS DAN TIDAK DAPAT DIPERMAINKAN.”

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *