Kebebasan Menentukan Nasib

HomeBlogKebebasan Menentukan Nasib

Surat Gembala, 02 Juli 2017

Saudaraku,

Satu hal yang harus kita sadari bahwa tidak ada yang lebih berkuasa dalam hidup kita lebih dari diri kita sendiri. Setan dan Tuhan pun tidak, sebab Tuhan telah menyerahkan kedaulatan kepada manusia untuk menentukan takdirnya sendiri. Sebagai buktinya, Saudara dapat melihat kisah Adam dan Hawa, kisah Kain dan Habel dan banyak lagi di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa manusia menentukan takdirnya sendiri. Semua itu pada dasarnya menunjukkan kepada kita fakta adanya hukum tabur tuai. Hukum tabur tuai adalah bahwa manusia menentukan nasib atau takdir serta keadaan dirinya sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Allah memberikan kemerdekaan kepada manusia untuk bertindak dan menentukan keadaan dirinya berdasarkan hukum dan keadilan Tuhan. Jadi bagaimanapun, manusia tetap terikat dengan hukum dan keadilan Allah. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari realitas ini.

Manusia diperhadapkan kepada hukum dan keadilan Tuhan, yaitu berkat atas ketaatan atau kutuk atas pemberontakan manusia. Oleh sebab itu, kehidupan ini harus sungguh-sungguh dijalani dan disikapi dengan sikap hati-hati, tidak ceroboh. Allah tidak pernah mencoba mengambil alih kebebasan manusia, sebab Allahlah yang menciptakan kebebasan itu dan Allah menghendaki agar manusia menggunakannya semaksimal mungkin. Manusia diperhadapkan kepada pilihan-pilihan dalam jalan hidupnya. Apakah ia hidup dalam ketaatan kepada Tuhan yang mendatangkan berkat atau pemberontakan yang mendatangkan kutuk. Dalam hal ini Saudara dapat menyimpulkan bahwa nasib manusia di tangan manusia itu sendiri.

Saudaraku, menjadi kehendak Allah agar Saudara mengontrol kehendak diri, tubuh, jiwa dan roh Saudara dengan seksama. Penguasaan diri di mana seseorang mampu mengontrol dirinya sendiri dalam ketertundukkan pada kehendak Allah, membuat dirinya dapat menjadi anak Allah yang berkenan di hadapan Bapa. Hal ini bisa terjadi atau berlangsung dalam kehidupan Saudara, bukan karena Allah mengatur secara sepihak kehidupan Saudara sehingga menghilangkan kebebasan Saudara. Manusia tidak pernah kehilangan kebebasan, sampai Saudara menyerahkan kebebasan itu kepada Tuhan atau musuh-Nya. Manusia tidak pernah menjadi seperti robot yang diatur oleh remote control.

Manusia mengatur dirinya sendiri. Kalau ia mau mengatur dirinya sesuai dengan kehendak Allah, maka terbangunlah kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Jika tidak, maka tidak akan terjadi atau berlangsung demikian. Manusia yang menentukannya sendiri. Saudara juga dapat menentukan keadaan diri Saudara untuk hidup dalam perkenanan Tuhan. Tentu semua ini bisa terjadi atau berlangsung dalam pimpinan Roh Kudus. Pembiasaan diri menuruti kehendak Allah melalui penyangkalan diri terus menerus akan membuahkan kehidupan yang semakin serupa dengan Yesus.

Iblis menghendaki agar Saudara tidak menggunakan kebebasan Saudara dengan seksama. Sebab ketika Saudara tidak menggunakan kehendak bebas dengan seksama, maka Iblis dapat lebih leluasa menguasai Saudara sampai pada tingkat penguasaan yang permanen. Terkait dengan hal ini Paulus menasihati orang percaya untuk tidak memberi kesempatan kepada Iblis. Kata “kesempatan” dalam teks aslinya adalah topon, kata ini dapat diterjemahkan sebagai tempat berpijak atau pangkalan. Pangkalan yang disediakan bagi Iblis dalam kehidupan seseorang akan membuat seseorang hidup dalam penguasaan sepenuhnya sampai tidak dapat melepaskan diri dari penjaranya.

Terkait dengan hal ini, kita harus memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan menyerah kepada Allah. Menyerah kepada Allah bukan berarti menjadi pasif, tetapi sebaliknya, menjadi aktif mengenal Tuhan dan mencari kehendak-Nya untuk dilakukan. Dalam penyerahan diri tersebut Saudara harus aktif mengontrol seluruh kehidupan Saudara. Di sini Roh Kudus akan menolong Saudara menghasilkan buah roh, yaitu pengendalian diri atau selfcontrol. Dari pengendalian diri ini seseorang tidak dapat dikuasai oleh kuasa kegelapan, tetapi menyerahkan kehendaknya kepada Roh Kudus untuk dipimpin agar hidup dalam kebenaran dan kesucian Tuhan.

Teriring salam dan doa.

Image

 

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *