Keselamatan Dari Tuhan

HomeBlogKeselamatan Dari Tuhan

Surat Gembala, 25 Juni 2017

Saudaraku,

Banyak orang orang Kristen yang berpikir bahwa Iblis hanya membuat manusia susah, menderita dan mengalami berbagai bencana. Mereka tidak tahu bahwa sesungguhnya Iblis juga mengupayakan kesejahteraan manusia di bumi ini agar manusia dapat melupakan Allah dan tidak membutuhkan dunia lain. Kuasa dunia ini juga akan membuat hidup manusia menjadi nyaman, senyaman-nyamannya sampai mereka melupakan Tuhan dan rencana-Nya. Hal ini terbukti dengan apa yang terjadi dalam pencobaan yang dialami oleh Tuhan Yesus. Iblis menawarkan keindahan dunia ini. Iblis berkata kepada Tuhan Yesus bahwa segala kuasa dunia dan segala kemuliaannya akan diberikan kepada Yesus, kalau Yesus mau menyembah Iblis. Menyembah artinya menundukkan diri dengan menghargai keindahan dunia tersebut. Pencobaan itu pada dasarnya merupakan bujukkan Iblis dengan menjanjikan keadaan nyaman di dunia hari ini, yaitu usaha untuk menikmati dunia hari ini tanpa Tuhan.

Harus selalu diingat bahwa kenyamanan hidup juga membuat seseorang tidak memerlukan siapa-siapa, bahkan Tuhan sendiri. Kenyamanan hidup yang menciptakan suasana jiwa di mana seseorang tidak merasa membutuhkan Tuhan. Sikap hati seperti itu akan membangun bangunan percintaan dunia di dalam diri Saudara. Ini adalah keadaan yang benar-benar membahayakan dan sungguh-sungguh gawat yang harus disadari. Tuhan memperingatkan agar kita menjaga diri dari hal tersebut. Dalam peringatan-Nya, Tuhan Yesus menasihati agar Saudara menjaga diri agar hati Saudara tidak dipenuhi oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi. Hal itu dimaksudkan agar hari Tuhan tidak dengan tiba-tiba jatuh ke atas diri Saudara seperti suatu jerat. Jerat di sini mirip dengan ikatan candu yang bila seseorang sudah terbiasa mengkonsumsi sukarlah untuk melepaskannya. Percintaan dunia inilah yang sama artinya dengan tipu daya kekayaan, yang merupakan candu yang membinasakan. Oleh sebab itu sangatlah benar kalau dikatakan bahwa orang yang terikat dengan dunia ini sama dengan menyembah Iblis.

Saudaraku, harus selalu diingat bahwa kenyamanan dalam hidup di dunia yang didasarkan pada kekayaan dunia membuat seseorang tidak melayani Tuhan, tetapi melayani diri sendiri. Inilah ciri dari orang yang sedang terjerat oleh tipu daya kekayaan. Mereka yang terjerat ini pasti tidak dapat mencintai sesamanya secara proporsional atau sebagaimana mestinya. Tentu saja mereka tidak mengupayakan keselamatan jiwa orang lain dengan segenap hati. Orang-orang ini seperti pemuda kaya yang dikemukakan dalam Injil, di mana ia tidak mau melepaskan miliknya bagi orang lain.

Dengan membaca hal ini bukan berarti Saudara harus memberikan semua uang Saudara untuk orang miskin atau sibuk kegiatan gereja semata-mata, yang penting di sini adalah apakah Saudara bersedia memecahkan diri seperti anggur yang tercurah atau roti yang terpecah bagi keselamatan orang lain? Kalau hanya membagi uang atau harta Saudara untuk orang lain, banyak manusia juga dapat melakukannya. Tetapi membagi segenap hidup untuk Kerajaan Allah adalah hal yang berbeda. Ini hal yang sangat sulit. Alkitab menunjukkan bahwa sekalipun seseorang memberikan seluruh harta, tetapi tanpa kasih adalah sia-sia. Kasih artinya pikiran dan perasaan seperti yang ada pada Yesus, yang rela mengosongkan Diri, hidup hanya untuk kepentingan Kerajaan Allah. Prinsip-Nya adalah serigala memiliki liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Intinya adalah hidup di bumi ini tidak dijadikan Firdaus.

Saudaraku, inilah bedanya keselamatan dari Tuhan dan keselamatan dari Iblis. Keselamatan dari Iblis bersifat hari ini dan sementara, tetapi keselamatan dari Tuhan tidak terfokus hari ini tetapi kehidupan yang akan datang. Keselamatan dari Iblis bersifat kesenangan lahiriah kedagingan, tetapi keselamatan dari Tuhan tidak terfokus kepada makan dan minum, melainkan kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus. Bertalian dengan hal ini Tuhan Yesus mengatakan bahwa damai sejahtera ditinggalkan oleh Tuhan bagi kita. Menjadi murid Tuhan harus belajar menikmati damai sejahtera ini, sampai jiwa kita terbiasa dengan damai sejahtera tersebut. Dalam hal ini Saudara dapat membuktikan bahwa berlimpahnya materi bukanlah jaminan bahwa seseorang diberkati Tuhan, sebab Iblis pun bisa melimpahi manusia dengan berkat jasmani. Dengan hal ini, kita tidak terkecoh oleh ajaran palsu manusia di dalam gereja yang tidak mengenal kebenaran.

Teriring salam dan doa.

Image

 

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *