Surat Gembala, 19 Maret 2017
Anak-Ku,
Ketika hatimu tertarik kepada sesuatu yang membuat kamu tidak memedulikan perasaan-Ku, sesungguhnya kamu memiliki allah lain di hadapan-Ku. Kamu menyakiti hati-Ku, seperti yang telah dilakukan banyak umat-Ku yang tidak setia. Dengan sedih Aku menghukum mereka, dan suatu hari mencampakkan mereka ke dalam kegelapan, terpisah dari hadirat-Ku selamanya. Kalau malaikat-malaikat yang memberontak kepada-Ku tidak Kusayangkan, mereka pun akan Kucampakkan dari hadapan-Ku, kamu juga akan Kuperlakukan sama, kalau kamu tidak setia.
Kamu mengikatkan hatimu kepada banyak hal yang kau jadikan berhala, tetapi kamu merasa hal itu sebagai kewajaran, karena semua orang juga melakukan hal tersebut. Kamu merasa berhak memiliki kesukaan tanpa mempersoalkan apakah Aku menyukai hal tersebut atau tidak. Dengan cara hidupmu seperti itu, kamu telah menjadi sama dengan dunia. Kamu tidak layak menjadi anak-Ku.
Aku sedih, tidak sedikit orang-orang Kristen berpikir bahwa keberadaan-Ku untuk mereka, bukan sebaliknya. Hal ini diajarkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai hamba Putra-Ku, padahal Putra-Ku tidak mengajarkan demikian. Sesungguhnya, keberadaan kamu semua diciptakan oleh Putra-Ku bersama-Ku, untuk keagungan diri-Ku dan kemuliaan Putra-Ku. Aku ingatkan, bahwa segala sesuatu dari Aku, oleh Aku dan untuk Diri-Ku. Jika seseorang tidak bisa menerima kodratnya sebagai ciptaan untuk hidup bagi-Ku, secara khusus juga sebagai anak-Ku yang harus mengabdi kepada-Ku, maka itu merupakan malapetaka paling besar.
Kamu tidak menyadari betapa istimewa penunjukkan atas dirimu sebagai umat pilihan. Aku memberikan Roh-Ku agar kamu belajar bagaimana menempatkan dirimu sebagai anak-anak-Ku yang menghormati-Ku secara pantas, agar suatu hari kamu dilayakkan masuk rumah-Ku, menjadi bagian dari keluarga-Ku. Tidak semua orang memiliki kesempatan luar biasa seperti dirimu. Kamu harus menghargai anugerah yang Kuberikan kepadamu ini.
Kalau kamu mengerti betapa mulia penunjukkan dirimu sebagai umat pilihan, maka keindahan dunia ini menjadi tidak ada artinya sama sekali. Kamu akan rela meninggalkan dunia dengan segala kesenangannya. Ini berarti kamu tidak lagi memiliki ketertarikan atas apa pun di dunia ini. Jiwamu hanya dapat disegarkan oleh Firman dan kehadiran-Ku.
Aku mengerti, merubah jiwamu yang sudah tercemar oleh dunia tidaklah mudah. Aku juga mengerti, tidak sedikit yang putus asa dan meninggalkan perjuangannya. Tapi Aku menasihati kamu, janganlah kamu putus asa. Kamu harus berlajar dengan tekun bagaimana memiliki kesetiaan seperti Putra-Ku, yang setia dengan tulus kepada-Ku. Putra-Ku dengan gigih memikul salib dan mati dengan rela demi melakukan kehendak-Ku, walau hal itu sangat menyakitkan. Bahkan di saat-saat Aku meninggalkan Dia, Putra-Ku tetap memercayai-Ku. Itulah sebabnya Dia Kusebut Yang Setia. Kesetiaan seperti itu yang Kuinginkan.
Aku tahu, ada kejahatan di dalam dirimu yang terbentuk sejak lama. Itulah sebabnya ada saat-saat kamu bisa bertindak kurang ajar terhadap Aku. Ingat Firman-Ku melalui saudaramu Petrus, hendaklah kamu hidup dalam ketaatan dalam segala hal dan dalam segala keadaan, jangan turuti hawa nafsumu pada waktu kebodohanmu. Hawa nafsumu adalah segala keinginan dalam dirimu yang tidak sesuai dengan keinginan-Ku. Kamu memiliki banyak keinginan, artinya ada potensi dalam dirimu untuk hidup dalam hawa nafsu yang menempatkan allah lain di hadapan-Ku. Kamu harus belajar setia kepada-Ku, dengan cara bersikap tidak setia terhadap dirimu sendiri. Itulah yang Putra-Ku ajarkan, yaitu memikul salib dan menyangkal diri. Tidak ada cara lain untuk menyenangkan hati-Ku, selain apa yang sudah dilakukan Putra-Ku. Dialah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia. Dengan demikian, kamu tidak akan berani mengingini sesuatu yang tidak menyukakan hati-Ku. Pada ahirnya kamu terlatih berperilaku seperti Putra-Ku dan dapat sepikiran dan seperasaan dengan Putra-Ku.
Kalau kamu melakukan segala sesuatu, semua yang kamu lakukan harus untuk kepentingan Kerajaan yang Aku akan berikan kepada Putra-Ku dan kepada kamu yang akan bersama-sama mewarisinya. Ini adalah janji yang Kuberikan kepada Putra-Ku, juga kepada kamu yang menderita bersama-sama dengan Putra-Ku. Aku puas kalau suatu hari Aku melantik Putra-Ku di dalam Kerajaan kekal dengan memahkotai-Nya sebagai Raja kekekalan, dan kamu bersama-sama dengan Putra-Ku dalam kemuliaan yang sudah Aku sediakan.
Bapamu,
yang selalu mengasihimu.
Berita Terbaru