Mandataris Allah

HomeBlogMandataris Allah

Surat Gembala, 21 Februari 2016

Di dalam rangkaian dari penciptaan langit dan bumi, terdapat satu fragmen sidang ilahi yang dilakukan oleh YAHWE, guna menciptakan manusia Adam. Ada pun maksud dan tujuan penciptaan Adam adalah supaya ia sanggup mengelola bumi dan isinya secara sempurna (Kej. 1:26-27). Mandat ini tidak hanya mencakup alam raya secara fisik, tetapi juga alam roh. Mengapa demikian? Bumi di mana Adam ditempatkan, sebenarnya sudah terlebih dahulu dihuni oleh Lucifer yang jatuh, yang kita sebut Iblis (Yeh. 28:17). Bertalian dengan mandat ini, Allah telah membekali sebuah potensi di dalam diri manusia, yaitu gambar dan rupa Allah. Ibr. tselem dan demuth (Kej. 2:7). Tselem berbicara potensi atau watak yang terdapat dalam diri Allah, pikiran, perasaan, kehendak, hakekat kerja dan kekal sedangkan demuth, berbicara kualitas yang terdapat di dalam diri Allah yaitu sempurna. Seperti itulah setingan awal penciptaan manusia, yaitu manusia yang berwatak seperti Allah, sehingga maksud dan tujuan penciptaan manusia dapat terwujud sesuai harapan Allah. Manusia dipercaya oleh Allah untuk mengelola bumi dengan benar.

Pengelolaan bumi secara fisik, sebenarnya tidak terlalu sulit bagi manusia, terbukti sampai hari ini walaupun manusia telah jatuh dalam dosa, ia masih mampu mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki, hanya saja arahnya yang salah. Di sinilah menarik untuk diketahui bahwa sebenarnya manusia tidak hanya diberi mandat menaklukkan bumi secara fisik, tetapi juga secara roh.

 

Bumi telah di bawah kuasa Iblis, berarti Adam juga diberi mandat untuk kembali merebut bumi ini dari kuasa Iblis. Di sinilah tantangan terbesar Adam yang harus dihadapi. Iblis bukanlah sosok yang dapat dipecundangi, karena ia telah mewarisi gambar kesempurnaan Allah, tetapi sayang ia lebih memilik terpisah dari Allah yang adalah kesempurnaan itu sendiri. Allah memahami keadaan ini. Oleh sebab itulah, penciptaan manusia Adam, juga diberikan hal yang serupa, gambar kesempurnaan-Nya. Ada pun maksud dan tujuannya supaya manusia mampu menempatkan dirinya secara benar di hadapan Allah. Harapan Allah, manusia dapat mengabdi kepadanya tetapi tanpa lacur, Adam pun lebih memilih jalan pikiran Iblis, dan seluruh manusia telah jatuh ke dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, di mana Ia telah menjadi Corpus Delicti, untuk membuktikan kesalahan Iblis.

Memahami akan keadaan ini, betapa mulanya mandat yang diberikan Allah kepada kita. Kristus telah mengembalikan potensi yang telah hilang dala diri manusia. Darah Kristus telah melepaskan manusia dari hukum maut. Dengan demikian manusia dimungkinkan untuk kembali untuk dipulihkan kembali watak ilahinya. Pengiringan kita kepada Kristus harus fokus kepada hal ini, yaitu pengenaan watak Kristus di dalam diri kita sebagai bekal memerintah bersama-Nya di kekekalan. Kita harus berani dan dengan sadar berkata bahwa, tidak ada masalah yang paling mendesak di dalam hidup kita selain pembenahan watak ilahi kita di dalam Kristus. Hidup kita hari ini adalah durasi pendek demi kekekalan dan memerintah bersama dengan Kristus di surga. Pastikan watak kita pulih, sehingga mandat itu dapat diberikan kepada kita kembali.

“Kita harus berani dan dengan sadar berkata bahwa, tidak ada masalah yang paling mendesak di dalam hidup kita selain pembenahan watak ilahi kita di dalam Kristus.”

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *