Surat Gembala, 7 Mei 2017
Anak-ku,
Aku mengingatkan kepadamu apa yang telah ditulis oleh hamba Anak-Ku, yaitu Yakobus dalam suratnya: Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan. Di seluruh belahan dunia ini, fenomena perlakuan sewenang-wenang majikan kepada pegawai atau buruh menjadi masalah yang dipersoalkan dengan tajam. Karena keserakahan manusia, maka terjadi kesenjangan sosial ekonomi yang semakin jauh. Hal ini menunjukkan ketidakadilan yang semakin merajalela, mereka yang kuat dan kaya semakin kuat dan kaya; sedangkan mereka yang lemah dan miskin, semakin lemah dan miskin. Semua ini menunjukkan telah dekatnya akhir sejarah dunia. Tidak lama lagi, mereka semua harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang mereka lakukan di dunia ini. Kamu harus ingat, bahwa semua ada perhitungannya.
Aku menasihati kamu agar kamu tidak termasuk kelompok manusia yang sewenang-wenang terhadap pegawai atau buruh. Kamu berhak memiliki hak-hak sebagai majikan, tetapi kamu harus juga menghargai hak-hak pegawai atau buruhmu. Ini bukan hanya menyangkut urusan dengan manusia, baik pegawai atau buruhmu dan dengan pemerintah atau hukum, tetapi juga urusanmu dengan Aku. Seperti yang telah diajarkan kepadamu, sebagai anak-anak-Ku, Akulah Allah yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Kamu harus memiliki perasaan seperti perasaan-Ku, Bapamu. Mengasihi mereka yang membutuhkan pertolongan dan menaungi mereka, siapapun orang itu. Dengan berbuat kebaikan kepada pegawai atau buruhmu, kamu memberi kesaksian mengenai Kerajaan Surga, bahwa kamu adalah anak-anak-Ku yang mengikut jejak Putra-Ku. Dengan perbuatan baikmu, mereka tidak menaruh kebencian kepada Putra-Ku. Hal itu memberi peluang kepada mereka dapat dihakimi menurut perbuatan dan memberi kemungkinan mereka masuk ke dalam Kerajaan Putra-Ku sebagai anggota masyarakatnya. Sedangkan kamu, akan memerintah bersama-sama dengan Putra-Ku dalam Kerajaan-Nya.
Kamu harus belajar berpikir dan bersikap, bahwa pemerintahan Kerajaan Putra-Ku sudah dimulai sejak kamu hidup di bumi. Kamu harus berpikir dan bersikap seakan-akan kamu sedang memerintah sebuah masyarakat bersama-sama dengan Putra-Ku. Inilah pemenuhan doa yang diajarkan Putra-Ku, agar Kerajaan-Ku dihadirkan di muka bumi dan kehendak-Ku dilaksanakan di bumi seperti di surga. Di surga, maksudnya adalah pemerintahan Kerajaan Putra-Ku nanti yang sudah dimulai sekarang. Dengan demikian kamu belajar mengayomi manusia lain yang Kupercayakan kepadamu, dengan tulus. Hal ini harus kamu lakukan, agar kamu melatih diri untuk memerintah sesamamu, agar kamu dapat memerintah dengan benar bersama dengan Putra-Ku nanti di Kerajaan Surga.
Selama kamu hidup di dunia, kamu harus belajar melayani sesamamu, seperti yang dilakukan Putra-Ku. Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Putra-Ku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamu yang selalu bersama-sama dengan Putra-Ku, kamu akan memerintah bersama dengan Putra-Ku di dalam Kerajaan Surga.
Sekarang ini kesempatan bagimu untuk melayani sesamu. Ketika kamu menjadi seorang majikan, kamu belajar memperhatikan buruh atau karyawanmu, seakan-akan kamu sedang memerintah mereka di dalam Kerajaan Putra-Ku. Dari hal sederhana di rumahmu, perhatikan bagaimana kamu memperhatikan sopir dan pembantu rumah tanggamu. Apakah kamu memperlakukan mereka sebagai manusia atau kamu perlakukan mereka tidak setara dengan manusia? Hal ini Kukatakan bukan bermaksud agar kamu memanjakan mereka sehingga mereka menjadi tidak tahu diri. Tetapi agar kamu bersikap sebagai majikan dengan benar dan memperlakukan mereka sebagai bawahan secara pantas. Dari semua ini mereka melihat kemuliaan-Ku dalam hidupmu. Ingatlah selalu bahwa kamu pewaris Kerajaan-Ku yang akan memerintah bersama Putra-Ku.
Dari Bapamu yang selalu mengasihimu
Berita Terbaru