Sekilas Sejarah Rasul Petrus

HomeFeaturedSekilas Sejarah Rasul Petrus

Namanya adalah Simon sebelum dipanggil menjadi murid Yesus. Nama ini dapat berarti “buluh yang terkulai”. Ini menggambarkan kepribadian Petrus yang sering terombang-ambing, namun Tuhan mengganti namanya menjadi Kefas atau Petrus yang dalam bahasa Aram berarti batu karang (Yoh. 1:42).
Selama 3,5 tahun Petrus menemani pelayanan Tuhan Yesus dan belajar dari Sang Maha Guru. Setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, pelayanan Petrus patut diacungi jempol. Beberapa kali nyawanya terancam dan pada akhirnya dia mati.
Konon, menurut Hegesippus, seorang penulis Kristen pada awal abad mula-mula sebelum Petrus mati dia sempat bertemu dengan Tuhan Yesus berhadapan muka. Saat itu, Kaisar Nero merencanakan untuk mengeksekusi Petrus namun ketika murid-murid mendengarnya, mereka segera menyuruh Petrus untuk keluar dari kota itu dan ia melakukannya.

Ketika berjalan sampai pintu gerbang kota Roma, ia melihat seorang pria yang tidak ia kenal berjalan ke arahnya. Terjadilah sebuah percakapan.

Petrus : Tuan, ke manakah tuan hendak pergi?

Lelaki: Aku pergi ke Roma untuk disalibkan (Kemudian Petrus tersadar bahwa itu adalah Tuhan Yesus sendiri).

Petrus : Tuhan, bukankah Engkau hanya sekali saja disalibkan?

Yesus : Aku melihat engkau melarikan diri dari kematian dan Aku hendak menggantikanmu.

Petrus : Tuhan, aku pergi. Aku akan memenuhi perintah-Mu.

Yesus : Jangan takut, karena Aku menyertaimu.

Kemudian, Petrus kembali ke kota dengan sukacita dan menjalani hukuman matinya. Pada waktu ia disalibkan, Petrus berkata pada orang-orang di sekelilingnya, “Janganlah bersedih melainkan bersukacitalah karena hari ini aku menerima hasil pekerjaanku.”

Untuk mengenangnya, Vatikan mengabadikan namanya menjadi sebuah nama gereja besar di Vatikan, yaitu gereja Santo Petrus.

Sumber: Jonar S., Sejarah Gereja Umum (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2014), hal. 33.

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet