Selalu Penting dan Mendesak

HomeBlogSelalu Penting dan Mendesak

Surat Gembala, 5 Februari 2017

Saudara-Ku, seandainya kamu dapat melihat kedahsyatan kehidupan di dunia yang akan datang, maka cara hidupmu akan sangat berubah. Kehidupan yang akan datang yang kupersiapkan untuk kalian adalah kehidupan yang keindahannya tidak terbayangkan olehmu sekarang ini. Keadaannya sangat jauh berbeda dengan bumi di mana kamu menetap untuk sementara hari ini. Aku sangat merindukan membawa kamu ke tempat itu, supaya di mana Aku ada kamu pun berada. Tetapi sekarang belum tiba saatnya. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Bapa, Aku akan mengakhiri kehidupan di bumi. Aku akan datang bersama para malaikat-malaikat-Ku dan bersama dengan orang-orang suci menjemputmu dan membawa ke tempat yang telah Kujanjikan tersebut. Mestinya kamu tidak perlu harus melihat tempat itu baru percaya, tetapi kamu cukup percaya saja apa yang telah berulang-ulang Kukatakan dalam Injil-Ku.

Aku memilih kamu di antara banyak manusia di bumi ini agar kamu mengikuti jejak-Ku, dengan mengikuti jejak-Ku kamu akan Kulayakkan duduk semeja dengan-Ku di Kerajaan Surga nanti. Mengikuti jejak-Ku berarti kamu harus memiliki karakter-Ku. Memiliki karakter-Ku bukan hanya berarti menjadi mirip seperti karakter-Ku. Kalau hanya mirip belumlah yang dikehendaki Bapa, tetapi mengenakan karakter-Ku. Kamu bukan sekadar meniru-niru, tetapi sungguh-sungguh mengenakan gairah hidup-Ku. Sampai mengenakan gairah hidup-Ku, itu berarti ia menjadi segambar dan serupa dengan Allah. Inilah sebenarnya rancangan Allah semula. Bapa sangat mengingini manusia berkeadaan seperti diri-Nya. Aku telah berhasil memuaskan hati Bapa dengan menjadi manusia seperti yang dirancang-Nya sejak semula. Inilah kemenangan itu.

Mengenakan karakter-Ku bukan hal yang mudah. Sebenarnya itu adalah pergumulan yang tersulit dalam hidup ini. Tanpa anugerah-Ku tidak ada orang yang bisa berhasil melakukannya. Anugerah-Ku adalah korban-Ku di kayu salib, Roh Kudus yang Kumeteraikan, Injil yang Kuajarkan dan dalam segala peristiwa kehidupan yang kamu alami, Allah bekerja untuk menyempurnakan kamu supaya kamu sempurna seperti Bapa atau serupa dengan diri-Ku. Itulah sebabnya betapa pentingnya perjalanan hidup setiap hari bersama-Ku, sebab melalui kehidupannya setiap hari Aku mengajarkan banyak hal. Di dalam hal ini Aku sungguh-sungguh memuridkan secara pribadi.

Setelah melalui perjalanan panjang Kumuridkan, maka kamu akan dapat berkata dengan benar bahwa “hidupku bukan aku lagi tetapi Tuhan yang hidup di dalam aku”. Inilah kesempurnaan seperti Bapa yang Kumaksudkan. Setelah kamu mengenakan hidup-Ku, maka Aku akan mengajar kamu untuk memikul salib. Memikul salib artinya menderita demi keselamatan jiwa-jiwa untuk juga disempurnakan seperti dirimu. Saya harus ingatkan kamu bahwa tidak ada mahkota tanpa salib. Salib yang Aku ajarkan untuk kamu pikul adalah kasih karunia, agar kamu memperoleh berkat surgawi yang utuh dan lengkap. Tidak banyak orang Kupercaya memikul salib-Ku.

Tetapi Aku sedih, melihat tidak sedikit orang Kristen di antara kamu yang sibuk dengan begitu banyak urusan yang mengganggu pertumbuhan kedewasaan rohaninya. Banyak hal yang mereka anggap selalu penting dan mendesak, sehingga mereka hanyut dengan berbagai urusan. Padahal yang mestinya kamu pandang selalu penting dan selalu mendesak adalah bagaimana menjadi sempurna seperti Bapa dan melakukan pekerjaan yang Kupercayakan kepadamu. Semua urusan harus dikerucutkan untuk memenuhi rencana-Ku, yaitu bagaimana kamu sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Aku dan memikul salib.

Ada di antara kamu tidak merasa sebagai orang jahat, kamu tidak terbukti melakukan pelanggaran moral, kamu merasa terhormat di mata masyarakat karena hidupmu santun, kamu pun datang ke gereja memuji-muji nama-Ku. Kamu merasa bahwa hidup kerohanianmu sudah cukup memenuhi standar. Padahal di mata-Ku, keadaanmu masih jauh dari apa yang dikehendaki oleh Bapa.

Kamu tidak mengerti bagaimana memiliki hidup seperti yang Kumiliki ketika Aku mengenakan tubuh daging sepertimu. Kamu tidak sungguh-sungguh belajar dari pada-Ku. Kamu belum menjadi murid-Ku, jadi pengertianmu sangatlah miskin dan dangkal. Kalau saja kamu memberi diri untuk Kumuridkan, kamu akan mengerti bagaimana memiliki kehidupan-Ku di dalam diri-Mu. Tetapi karena kamu tidak memandang ini penting dan mendesak, maka banyak hal yang kamu utamakan lebih dari menjadi murid-Ku. Dengan cara hidup seperti ini, sebenarnya kamu bersikap tidak menghormati-Ku. Percuma kamu datang ke gereja memuji-muji nama-Ku, tetapi kamu tidak memenuhi apa yang Bapa inginkan. Dengan surat ini Aku rindu kamu bertobat dan berubah.

Dari Aku yang selalu mengasihimu,
Saudara Sulungmu

Image

 

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *