Standar yang Berbeda

HomeBlogStandar yang Berbeda

Surat Gembala, 29 Mei 2016

Keselamatan bagi orang percaya bukan saja mati masuk surga, tetapi dipersiapkan untuk bersama-sama dengan Tuhan Yesus memerintah dalam Kerajaan Surga demi berlangsungnya pemerintahan ilahi di Langit Baru dan Bumi yang baru. Untuk memenuhi target ini, diperlukan sebuah standar yang sangat tinggi yaitu, “serupa dan segambar dengan Kristus”. Inilah yang dimaksud dengan pernyataan Tuhan Yesus bahwa, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorang akan datang kepada Bapa jika tanpa melalui Aku (Yoh.14:6). Jadi jelas bahwa keselamatan dalam standar ini hanya ada di dalam Kristus, bukan yang lain (Kis. 4:12). Bagi orang yang di luar Kristen, masih dimungkinkan untuk memasuki langit baru dan bumi yang baru, tetapi mereka tidak memiliki kapasitas untuk memerintah bersama dengan Kristus di dalam kerajaan Bapa di surga. Mengapa demikian? Ingat yang diajak memerintah oleh Tuhan Yesus adalah mereka yang mau percaya dan menderita bersama-sama dengan Dia sejak di bumi ini. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia (Roma 8:17; bd. Wah. 20:4). Sungguh beralasan jika sebuah kemuliaan seperti ini hanya pantas diberikan kepada orang-orang yang tidak menyayangkan nyawanya, maksudnya tidak mengumbar seluruh keinganan jiwanya.

 

Banyak orang sepertinya tidak rela jika orang di luar Kristen di mungkinkan masuk langit baru dan bumi yang baru walaupun melalui penghakiman. Sebenarnya ada hal yang lebih penting dari sekadar mempermasalahkan perkara tersebut, yaitu berjuang secara konsisten untuk mengenakan Kristus dalam seluruh perilaku kita. Perkara ini jauh lebih penting karena memiliki kaitan dengan kesempatan kita dalam pemerintahan kekal bersama Kristus. Tidak ada prestasi yang lebih hebat dari perkara ini. Perlu kita waspadai terhadap pemikiran yang mengatakan, tidak usah terlalu serius untuk hidup benar, “yang penting masuk langit baru dan bumi yang baru juga sudah puji Tuhan”. Pemikiran ini jika tidak segera disadari, maka akan menciptakan kebiasaan hidup yang tidak bertanggung jawab dan ceroboh yang akhirnya akan menjadi karakter yang sulit untuk diselamatkan. Ingat, orang percaya diseting menjadi ahli waris, bukan asal masuk. Perhatikan kata ‘ahli’, kata ini berati, cakap, mumpuni dan dapat dipercaya. Untuk menjadi ahli, seseorang harus melakukan sebuah upaya yang keras sampai benar-benar menunjukkan sejauh mana keahliannya. Adalah kehormatan dan kasih karunia bagi kita, jika kita diberikan kesempatan untuk percaya dan menderita bagi Dia (Fil. 1:29). Renungkan ungkapan Paulus di dalam ayat-ayat di bawah ini:

  • 2 Korintus 6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,…
  • Filipi 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,..

Inilah standar panggilan dan keselamatan yang Tuhan Yesus maksudkan. Pastikan bahwa diri kita terus di dalam standar ini. Memang berat, tetapi tidak ada jalan lain demi masa depan kekal kita bersama Bapa. Selamat berjuang. Amin.

“Adalah kehormatan dan kasih karunia bagi kita, jika kita diberikan kesempatan untuk percaya dan menderita bagi Dia (Fil. 1:29).”

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *