Surat Gembala, 29 Januari 2017
Anakku,
Satu hal yang harus kamu mengerti, bahwa Aku tidak mencari keuntungan apa-apa dari padamu, karena segala sesuatu adalah milik-Ku dan Aku bisa berbuat apa saja untuk membahagiakan diri-Ku. Dalam kekekalan Aku sudah menikmati kebersamaan dalam kebahagiaan yang tidak terbatas dan sempurna dengan Putra Tunggal-Ku. Aku melahirkan dan menciptakan dirimu sebagai anugerah yang tidak terhingga. Aku bermaksud membawa kamu masuk dalam persekutuan dengan Putra Tunggal-Ku dalam kekekalan sebagai Keluarga Besar. Tidak ada makhluk yang Kuberi hak istimewa seperti yang Kusediakan bagi manusia.
Adam Kusebut anak-Ku, sebab roh yang ada di dalam dirinya adalah roh yang berasal dari diri-Ku. Itulah sebabnya Kukatakan bahwa Adam adalah Anak-Ku. Tetapi Adam tidak pantas Kusebut anak-Ku lagi ketika ia tidak dengar-dengaran kepada-Ku. Ia lebih memilih mendengar suara yang lain. Sampai pada batas waktu dan keadaan tertentu, Aku harus mengusirnya dari hadirat-Ku dan dari kebersamaan dengan Putra Tunggal-Ku. Hal ini tidak Kukehendaki, tetapi Aku tidak bisa mengingkari diri-Ku. Setiap kesalahan harus menerima hukumannya.
Pada hari Kami mengusir Adam dan istrinya, Kami sangat berdukacita, malaikat-malaikat-Ku pun ikut berdukacita sangat mendalam. Hanya si pemberontak dan malaikat-malaikat yang berkhianat terhadap-Ku yang bersukacita. Mereka merasa menang dapat mengungguli anak-Ku Adam. Walau Adam gagal, tetapi Aku masih memberi kesempatan kepada keturunan Set untuk hidup dalam pimpinan Roh-Ku, tetapi ternyata mereka memilih hidup sesuka hatinya. Mereka tahu bahwa Aku tidak suka jika mereka memilih istri dari keturunan orang keji, tetapi mereka tetap melakukan apa yang mendukakan hati-Ku, bahkan mereka melakukan banyak kejahatan.
Hati Kami sangat berduka. Putra Tunggal-Ku sangat menyesal. Aku harus memusnahkan bumi, selain Nuh dan keluarganya, sebab Aku merencanakan menciptakan manusia yang sesuai dengan rancangan awal. Kalau bumi tidak Kumusnahkan pada waktu itu, anak-anak Nuh pun akan terseret dalam kejahatan manusia, sehingga tidak pernah dapat Kutemukan lagi orang-orang yang menjadi sarana Putra Tunggal-Ku turun menjadi manusia untuk memenuhi rencana-Ku. Sesungguhnya hukuman air bah adalah cara-Ku menyelamatkan dunia ini, demi keselamatanmu dan hadirnya Kerajaan yang Kuberikan kepada Putra Tunggal-Ku dan kepada kamu, serta demi Keluarga Besar yang Kukehendaki.
Sekarang Putra Tunggal-Ku telah menyelesaikan tugas penyelamatan. Anugerah yang Kusediakan bagi kalian harus kalian hargai dengan benar. Kalian harus menyambut anugerah yang Kuberikan dengan respon yang patut. Cara menyambut anugerah-Ku adalah meneladani kehidupan Putra Tunggal-Ku. Dia sudah menunjukkan kepada dunia bagaimana hidup sebagai anak-anak-Ku. Kalau kamu tidak mengikuti jejak hidup-Nya, berarti kamu menolak anugerah-Ku. Untuk apa kamu mengaku percaya, tetapi kamu tidak mengikuti jejak hidup-Nya? Kamu harus tahu bahwa keselamatan Kuberikan dengan maksud satu-satunya, yaitu kamu menjadi manusia seperti Putra Tunggal-Ku, supaya kamu pantas disebut sebagai anak-Ku dan Kulayakkan masuk anggota keluarga-Ku. Apabila kamu layak, kamu bisa masuk dalam persekutuan dengan diri-Ku dan Putra Tunggal-Ku.
Waktu yang Kuberikan kepadamu untuk menjadi anak-Ku sangat terbatas dan hanya satu kali saja. Kamu harus memanfaatkan dengan baik. Tidak boleh ada kesibukan dalam hidupmu yang tidak kamu arahkan pada proses perubahan menjadi anak-Ku yang layak masuk ke dalam keluarga Kerajaan-Ku. Oleh sebab itu Kuperingatkan dengan tegas, jangan tertarik lagi dengan apa pun selain Kerajaan-Ku di mana Aku dan Saudara Sulungmu berada. Jangan lagi melakukan apa yang tidak sesuai dengan keinginan-Ku. Keinginan-Ku adalah kamu mengenakan kesucian hidup seperti kesucian-Ku sendiri. Ingat, Aku tidak memanggil kamu menjadi orang beragama yang baik saja, tetapi Aku memanggil kamu untuk menjadi manusia yang serupa dengan Putra Tunggal-Ku dengan keagungan kepribadian-Nya yang memuaskan hati-Ku.
Anakku, apabila kamu sudah bertumbuh dewasa dan menikmati damai sejahtera-Ku, kamu tidak menginginkan lebih lama hidup di bumimu. Dunia sama sekali tidak lagi menarik. Tidak ada yang dapat membahagiakan dirimu selain Kami dan Kerajaan-Ku. Kamu tidak ingin mendukakan hati-Ku, gairahmu hanyalah menyenangkan hati-Ku. Kamu akan berjuang bagaimana mengerti kehendak-Ku dan rencana-Ku untuk kamu lakukan dan penuhi. Ini berarti hidup dalam kesucian seperti kesucian-Ku. Kamu akan rela berbuat apa pun untuk kepentingan keselamatan orang lain. Seperti Saudara Sulungmu, melepaskan segala kemuliaan-Nya demi keselamatanmu, demikian pula kamu harus rela melepaskan segala sesuatu yang kamu miliki demi kesempurnaan pribadimu dan keselamatan jiwa-jiwa. Kamu tidak boleh lagi merasa memiliki apa pun, kecuali Kami dan Kerajaan kita. Apabila kamu belum memiliki keadaan seperti ini, berarti kamu tidak layak bagi-Ku. Ini peringatan bagimu.
Aku yang selalu mengasihimu,
Bapamu
Berita Terbaru