Tuhan Yesus Sebagai Terang

HomeBlogTuhan Yesus Sebagai Terang

Surat Gembala, 13 September 2015

Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (Yoh. 1:4). Dalam ayat ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa DiriNyalah terang yang turun dari surga. Di dalam ayat sebelumnyajuga dikatakan bahwa Ia adalah Logos yang bersama-sama dengan Allah, dan Ia adalah Allah sendiri. Logos itu telah menjadi manusia dan diam dalam di antara kita … (Ay.14). dalam Mazmur 119:105, Daud berkata, “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Artinya, hanya dengan firmanNyalah manusia dimungkinkan berjalan dalam terang.

Sebelum lebih jauh membahas hidup dalam terang, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kegelapan. Pertama, hidup dalam gelap menunjuk orang yang tidak memiliki arah hidup yang benar. Orang seperti ini sejajar dengan orang yang tidak tahu tujuan untuk apa ia diciptakan. Yang ia tahu hanyalah, hidup harus nyaman, jika ada waktu luang dan kerelaan, maka harus berbuat amal kebaikan agar mendapat pahala. Tindakan itu baik, tetapi salah arah. Mengapa? Karena seluruh orientasi hidupnya adalah dirinya sendiri, bukan Tuhan (Rm.11:36). Manusia diciptakan dengan tujuan untuk melakukan kehendak dan memuaskan perasaan-Nya, karena memang demikianlah adanya dan hal itu sifatnya natural saja. Tetapi akibat jatuh dalam dosa kalau pun berbuat amal ternyata tujuan dan harapannya hanya untuk mendapatkan pahala. Hal itu tidak natural dan menyesakkan dati Tuhan. Tuhan berkata bahwa, manusia seperti domba yang sesat dan memilih jalannya sendiri (Yes.53:6). Fokus hidup manusia hanya bagaimana ia senang dan tenang, dan Tuhan dijadikan sebagai “alat” untuk mendapatkannya. Lebih fatal lagi, ternyata kesenangan dan ketenangan yang diharapkan hanya berupa materi dan itupun hanya dibumi ini saja, ia tidak pernah serius memikirkan kekekalan. Inilah kemalangan orang yang berjalan dalam kegelapan, karena tidak tahu arah dan tujuan hidup sesungguhnya (1Kor.15:19). Sikap seperti ini, tanpa disadari telah memposisikan diri sebagai musuh Allah (Yak.4:4).

Kedua, kegelapan menggambarkan kejahatan atau perbuatan yang melanggar firman Tuhan serta kehendak-Nya. Tentunya sebagai anak Tuhan, kejahatan yang terkait dengan pelanggaran hukum dan moral sudah tidak dilakukan lagi. Dalam kehidupan orang percaya, tidak mengerti kehendak Tuhan disebut sebagai hidup dalam kegelapan, karena hal itu akan mempengaruhi perilakunya jauh dari kebenaran Tuhan. Paulus berkata, bahwa ia ingin berkenan kepada Tuhan (2Kor. 5:9-10). Berkenan artinya, segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan angan-angan Tuhan, sehingga Tuhan puas (Fil.2:5-7).

Tuhan Yesus sebagai terang artinya, hanya Dialah satu-satunya teladan dan penunjuk akan tujuan hidup yang Bapa kehendaki yaitu dengan jalan Ia sendiri telah melakukan kehendak Bapa (Yoh.4:34). Hidup-Nya merupakan standar yang Bapa telah tetapkan sebagai teladan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya (1Pet.2:21-25). Bagi orang percaya, seluruh perilaku hidupnya merupakan manifestasi dari kehendak Bapa. Ini adalah perjuangan berat dan mustahil, tetapi tidak akan mustahil jika kita mau melekat kepada-Nya. Ranting hanya bisa menghasilkan buah anggur jika melekat pada pokoknya. Seberapa jauh hubungan kita dengan Tuhan sebagai terang, maka akan menentukan kualitas terang hidup kita. Amin.

“Seberapa jauh hubungan kita dengan Tuhan sebagai terang, maka akan menentukan kualitas terang hidup kita.”

 

Written by

The author didnt add any Information to his profile yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *