TATA LAKSANA KEHIDUPAN

OLEH KARENA KEJATUHAN manusia ke dalam dosa, maka manusia tidak memiliki tata laksana kehidupan yang benar. Kejatuhan manusia ke dalam dosa, membuat potensi manusia dalam moralnya pun menjadi terbatas, membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah. Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus hendak mengembalikan manusia kembali kepada rancangan-Nya semula, yaitu menciptakan manusia dengan potensi yang tidak terbatas dalam moralnya, sehingga dapat kembali mencapai kesucian Tuhan dan menyelenggarakan tata laksana kehidupan sesuai dengan Allah.

Tata laksana kehidupan ideal adalah kehidupan yang dalam segala geraknya memuliakan Allah. Kehidupan yang memuliakan Allah adalah kehidupan yang diperagakan oleh Tuhan Yesus. Tata laksana kehidupan yang ideal tidak terletak pada nyanyian, pada liturgi atau misa, bukan pula dengan mengatur hidup sesuai dengan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diberikan Tuhan, tetapi pada melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Tata laksana hidup yang benar bukan ditandai dengan jabatan dan kegiatan lahiriah tetapi pada sikap batiniah, yaitu segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.
Tata laksana kehidupan yang dikehendaki oleh Allah ini -bila dipahami dengan benar dan sungguh-sungguh diperagakan- maka ketika seseorang berurusan dengan Tuhan, hal ini bukan karena ia memerlukan berkat-Nya untuk memenuhi kebutuhan hidup di bumi ini baik makan, minum, kesehatan atau apa pun, tetapi Tuhan sendiri sebagai kebutuhannya. Orang-orang seperti ini sudah tidak mempersoalkan perkara-perkara dunia. Mereka juga tidak akan merindukan dan meminta apa pun kecuali memahami apa yang diinginkan oleh Tuhan untuk dapat dilakukan.
Halangan yang paling terbesar dalam mengenakan tata laksana kehidupan yang benar adalah diri sendiri atau si ”aku”. Yang dimaksud dengan “diri sendiri” adalah karakter kita dan segala filosofinya yang sudah nyaris permanen yang telah dibangun melalui perjalanan panjang kehidupan. Diri kita itulah sebenarnya sosok raksasa yang selama ini menggerakkan seluruh hidup kita, yang harus ditumbangkan hingga tewas sama sekali. Kalau kita tidak bisa menaklukkan diri sendiri berarti dunia sekitar yang akan menaklukkannya. Itu berarti seseorang akan menjadi sama dengan dunia ini. Itu juga berarti keselamatan dalam dirinya tidak berfungsi sama sekali atau dengan kata lain ia tidak menerima keselamatan. Selamat berjuang!

Untuk dapat mengakses isi renungan setiap harinya dapat mengunjungi website Truth Media