Gairah Jaman

Shalom,

Tanpa kita sadari, kita sudah berada di penghujung akhirtahun. Menengokapa yang telah kita lalui sepanjang tahun ini, kita mengakui bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini oleh karena kehadiran Tuhan di dalamnya. Kebaikan Tuhan nyata pada kesabarari Tuhan menuntun kita kepada segala kebenaran, agar kita dikembalikan kepada rancangan semula Allah. Rancangan semula Allah adalah menciptakan manusia yang sempurna seperti Diri-Nya sendiri. Itulah keselamatan itu. Tidak ada berkat yang lebih besar dari ini, yaitu menjadikan kita sempurna seperti Tuhan Yesus.

Masalahnya, gairah apa yang mengisi kita selama ini? Gairah yang bukan dari Allah mengakibatkan seseorang tidak memahami rencana keselamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus atau membutakan mata mereka terhadap kebenaran. Kebutaan itu disebabkan cara berpikir atau sistimatika bernalarnya sudah salah. Banyak kemasan spirit atau gairah dunia dengan bungkus”rohani” sehingga banyak orang tanpa sadardisesatkan.Orang percaya harus mengalami penyucian pikiran sehingga dapat melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Orang yang memiliki gairah Tuhan Yesus selalu menginginkan dengan kuat untuk melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa, tetapi la tidak bisa menyelamatkan mereka yang tidak bersedia diselamatkan. Kedatangan-Nya yang kita rayakan pada bulan Desember ini kiranya menyadarkan kita agar lebih dari segala kesemarakan Natal, kita juga mau berperan serta dalam menyelesaikan misi Bapa yang diemban oleh Tuhan Yesus Kristus. Sekarang kita belajar menatap Bayi Yesus bukan sekedar sebagai bayi lemah tak berdaya, tetapi sebagai sosok pahlawan yang menjadi teladan kita.

Tidak ada berkat yang lebih besar dari ini, yaitu menjadikan kita sempurna seperti Tuhan Yesus.

Menatap tahun baru yang sedang kita jelang, Allah Bapa sudah menyediakan berkat dan kebaikan-Nya yang tiada tara pula. Berkat dan kebaikan Tuhan itu adalah lembar-lembar mata perkuliahan yang Tuhan berikan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. Di dalamnya terbungkus melalui segala peristiwa dan kejadian yang Tuhan ijinkan kita alami. Oleh sebab itu kita harus mempersenjatai diri dengan pengertian bahwa hidup dalam dunia adalah masa persiapan untuk dilayakkan masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Hidup ini adalah padang pasir menuju Kanaan Sorgawi yang berlimpah dengan segala keindahan sejati dari Allah Semesta Alam. Dunia bukan rumah kita dan kita tidak mengusahakannya menjadi Firdaus. Selamat belajar!