Hutang Nyawa Dibayar Nyawa

Hutang uang harus dibayar uang, tetapi hutang nyawa harus dibayar nyawa. Menyerahkan
nyawa sebenarnya sama dengan hidup bagi Tuhan. Kalau pada masa aniaya orang percaya menyerahkan nyawa bagi Tuhan dengan berani mati bagi Tuhan, tetapi untuk masa sekarang menyerahkan nyawa berarti hidup bagi Tuhan. Mati bagi Kristus membutuhkan keberanian, tetapi hidup bagi Kristus membutuhkan kenekatan. Oleh anugerah-Nya kita memiliki hidup yang penuh pengharapan. Ironisnya, banyak orang Kristen tidak menghayati anugerah Tuhan ini dengan benar. Oleh karenannya mereka tidak memiliki kerinduan untuk membalas kebaikan Tuhan dan tidak menempatkan diri secara benar di hadapan Tuhan. Sikap mereka pun tidak pantas terhadap Tuhan yang sudah memberikan kebaikan begitu besar. Harus kita sadari bahwa kehidupan yang kita hidupi sekarang ini bukanlah milik kita. Maka, adalah pemberontakan kalau kita tidak hidup sepenuhnya bagi Sang Pencipta. Oleh sebab itu menjadi hukum yang mutlak bahwa makhluk ciptaan harus hidup dalam dominasi Penciptanya secara total. Kita bukan dipanggil sekadar menjadi orang beragama yang mengerti hukum dan melakukan hukum-hukum. Tetapi kita dipanggil sebagai makhluk yang dalam kesadaran tinggi bahwa kita hidup dalam semesta dimana ada Sang Penguasa yang aktif memerintah, dimana kita harus menundukkan diri sepenuh tanpa syarat kepada-Nya.

Tetapi dengan kondisi dunia yang semakin jahat, maka iman Kristen menjadi lebih rawan. Paulus dalam suratnya mengingatkan bahwa hari-hari ini adalah jahat (Ef. 5:16). Yang jahat adalah suasana atau atmosfirnya. Melalui berbagai sarana Iblis berusaha memengaruhi manusia menjadi manusia yang tidak takut Tuhan dan tidak memedulikan hukum-Nya atau manusia menjadi semakin jahat. Dunia ini sedang menuju suatu keadaan dimana yang jahat bertambah jahat, tetapi di sisi lain yang suci semakin dimurnikan. Orang percaya harus menentukan sikap. Fokus hidup orang percaya haruslah menjadi sempurna seperti Bapa dan mengarahkan diri pada langit baru dan bumi yang baru. Dengan demikian barulah kita dapat dikatakan sebagai orang yang menyerahkan nyawa bagi Tuhan. Selamat membayar hutang nyawa!

… kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu… dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19)

Untuk dapat mengakses isi renungan setiap harinya dapat mengunjungi website Truth Media.