Meremehkan Tuhan

TANPA DISADAR, SIKAP MEREMEHKAN Tuhan bisa terjadi di dalam hidup orang percaya. Mereka merasa diri kuat bisa melewati segala keadaan tersulit bagaimana pun. Hal ini terjadi disebabkan oleh karena faktanya mereka selalu berhasil melewati berbagai kesulitan dan dengan berbagai cara pula. Sikap seperti ini terjadi khususnya pada mereka yang kuat secara finansial dan memiliki relasi dengan pejabat tinggi negara dan aparat keamanan. Pengalaman dapat meloloskan diri dan melewati berbagai kesulitan hidup membentuk cara berpikir yang meremehkan keadaan. Tuhan Yesus berkata bahwa hidup manusia tidaklah tergantung dari kekayaan, dan orang yang mengandalkan kekuataan, kekayaan sukar masuk surga. Ayat ini sebenarnya bukan hanya ditujukan kepada orang yang sudah kaya secara materi tetapi juga orang miskin yang ingin jadi kaya dengan harapan kekayaannya dapat membahagiakan hidupnya. Cara berpikir meremehkan keadaan ini berlanjut terus sampai meremehkan Tuhan. Suatu saat mereka akan tertumbuk pada keadaan dimana semua kekuatan apa pun termasuk finansial tidak bisa diandalkan.

Padahal manusia adalah makhluk yang terbatas, tidak mampu mengontrol
dan memprediksi hari esoknya. Setelah mati manusia harus menghadapi kekekalan. Keadaan ini keadaan yang dahsyat sekali. Kedahsyatan hidup seperti ini tidak disadari oleh hampir semua manusia. Sehingga langkah hidup mereka benar-benar ceroboh. Seharusnya setiap saat kita dalam keadaan berkenan kepada Tuhan. Jika orang percaya bisa melakukan kehendak-Nya dan berkeadaan berkenan, hari esok bukan sesuatu yang menakutkan. Orang-orang seperti ini berhak memiliki jaminan pemeliharaan Allah secara sempurna, bahkan kematian pun menjadi sesuatu yang indah sekali.

Orang yang mencari ketenangan di bumi dengan standar yang dimiliki manusia pada umumnya pasti tidak bisa dibentuk oleh Tuhan. Mereka tidak bisa dipersiapkan masuk dunia yang akan datang sebagai anak-anak Allah. Ketika orang benar menyadari bahwa bumi ini bukanlah tempat ideal untuk dihuni dan untuk menikmati kebahagiaan dan ketenangan yang sejati, maka ia berusaha memercayai apa yang Tuhan katakan mengenai langit baru dan bumi baru. Inilah orang-orang yang bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang bijaksana atau “berakal budi”. Jangan pernah sekali pun kita meremehkan Tuhan, tetapi berjuanglah untuk menjadi anak Tuhan yang berkenan dan bijaksana!

Untuk dapat mengakses isi renungan setiap harinya dapat mengunjungi website Truth Media