KEMATIAN YANG MENGHIDUPKAN
JIKA KITA HENDAK memahami manusia macam apakah yang dikehendaki oleh Allah, maka Tuhan Yesuslah jawabannya. Apabila kita benar-benar berhasrat untuk memiliki kehidupan ilahi tersebut, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin mengerahkan seluruh daya yang ada pada kita. Sebab hal ini tidak bisa dilakukan dengan usaha setengah-setengah. Harus berani mempertaruhkan hidup tanpa batas, baik tenaga, pikiran, waktu dan segala hal yang ada di dalam kehidupan kita. Inilah prestasi yang harus dicapai oleh setiap orang percaya. Bapa ingin dapat menemukan wajah Yesus ada di dalam diri setiap orang percaya.Firman Tuhan mengatakan bahwa kita telah mati dan hidup kita tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Inilah yang sering disebut sebagai kematian di dalam Tuhan. Setiap orang percaya harus mengalaminya.
Sebab seseorang tidak akan mendapat kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus kalau tidak mengalami kematian di dalam Tuhan ini. Dengan demikian menjadi satu dalam kematian Tuhan, artinya kita harus berjuang sampai mencapai level seperti yang telah dicapai oleh Tuhan Yesus, taat bahkan sampai mati. Kematian Yesus menunjuk kepasrahan dari kesediaan yang tulus dalam kehidupan Tuhan Yesus untuk menerima segala penderitaan yang harus dialami demi menyelesaikan tugas yang Bapa percayakan kepada-Nya.
Masalahnya, saat ini banyak orang Kristen tidak membawa kematian Yesus di dalam tubuhnya, tetapi yang dilakukan adalah membawa kehidupan dunia di dalam tubuhnya. Sesungguhnya kesempatan untuk selalu membawa kematian Yesus adalah karunia. Dengan membawa kematian Tuhan Yesus di dalam tubuh kita, maka kehidupan Tuhan Yesus menjadi nyata. Seperti Abraham meninggalkan Ur-kasdim dan menjalani hidup pengembaraannya, demikian pula seharusnya orang percaya meninggalkan kesenangan dunia dan hidup dalam pengembaraan. Hidup dalam pengembaraan artinya tidak menjadikan dunia ini sebagai hunian nyaman yang tetap, tetapi sebagai kesempatan untuk mempersiapkan diri bertemu dengan Tuhan di dalam Kerajaan-Nya.
Kematian dari hal-hal duniawi bukanlah proses sebentar dan mudah, tetapi sebuah proses yang menyangkut segenap hidup, waktu dan kekuatan. Tuhan Yesus melalui Roh Kudus terus memproses orang percaya atau memuridkan mereka yang haus dan lapar akan kebenaran atau yang mengasihi Tuhan. Dalam hal ini tekad masing-masing individu untuk berubah harus kuat dan permanen. Waktu yang Tuhan berikan harus diterima sebagai anugerah yang tidak ternilai. Kesempatan untuk mengalami kematian sangat terbatas. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya! Sejatinya, panggilan untuk mati sebelum mati atau hidup dalam kematian Kristus sebenarnya panggilan untuk semua orang percaya. Tetapi apakah seseorang bersedia menuruti kehendak Tuhan tersebut atau tidak, tergantung setiap individu. Bagaimana dengan kita? Oleh sebab itu komitmen bahwa kita sudah mati merupakan komitmen yang harus diingatkan terus menerus. Selamat membawa kematian Yesus dalam hidup kita!
Renungan Harian di Bulan September 2015:
3. DIBAPTIS DALAM KEMATIAN TUHAN
26. MELEPASKAN DIRI DARI SEGALA MILIK
30. KEBODOHAN
Untuk dapat mengakses isi renungan setiap harinya dapat mengunjungi website Truth Media