Mau dapat berkat malah dapat Kutuk

Pertanyaan yang sering diajukan orang, “Apakah saya dikutuk Tuhan ?” Alasannya rupa-rupa: gagal berbisnis terus-menerus, bangkrut dan rugi dalam usaha apa pun, suami berjudi, istri selingkuh, tidak punya rumah, sakit tidak sembu-sembuh, jomblo berkepanjangan, nikah tidak punya anak, ditinggal suami, dan sebaginya.

Beberapa hamba Tuhan menyarankan doa puasa dan pelepasan. Ada yang mengatakan kutuk itu datang sebab di rumah orang tersebut ada foto candi, ada gua antik dari Cina, ada patung dari Bali. Ada juga yang balas bertanya, “Brur sudah kasih persepuluhan belum?” Dan bisa-bisa itu dosa orang tua atau kakek nenek yang menimbulkan kutuk turunan, sebab Tuhan membalaskan kutuk sampai keturan keempat.

Dunia memang memandang bahwa tolak ukur berkat adalah kelimpahan jasmani, kesenangan duniawi dan kecantikan badani. Kurang dari itu, berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan kita sehingga Tuhan marah dan mengutuk dengan teganya.

Apakah Alkitab menggambarkan kutuk dengan cara demikian dan apakah kutuk seperti itu masih bisa menimpa kita, orang percaya ? Tidakkah kita sadar bahwa melakukan segalanya demi menimbun berkat duniawi terus-menerus dan melupakan pengenalan akan Tuhan, kehendak-Nya dan kerajaan-Nya dapat berujung kutuk kekal, yaitu terpisahnya dari Tuhan selama-lamanya? Mau dapat berkat malah dapat kutuk.

Dalam edisi ini, TRUTH menyajikan tinjauan Alkitabiah mengenai seluk-beluk kutuk. Apakah kutuk itu? Bagaimana kutuk dilepaskan? Jika Alkitab mengatakan bahwa orang yang tidak mengasihi Tuhan adalah orang terkutuk, apa maksudnya mengasihi Tuhan ? Bisakah orang percaya jatuh dan murtad sehingga terkena kutuk kekal? Kutuk-mengutuk juga pernah terjadi dalam sejarah gereja. Untuk belajar dari masa lalu dan tidak mengulangi kesalahan, TRUTH memuat kisah sejarah tersebut.

Satu rubric baru kami unggah pula mulai edisi ini, yaitu TRUTH Tech yang membahas hal-hal yang patut diketahui orang percaya di era teknologi informasi ini, agar dapata memanfaatkan teknologi dan bukan sebaliknya malah dimanfaatkan teknologi. Harapan kami, TRUTH dapat menjadi sahabat Saudara untuk mengetahui, mana yang sehan dan mana yang sesat, serta memilah mana yang berkat dan mana yang kutuk. Sola Gracia !